Seperti apa yang kita ketahui bersama dalam pelajaran sejarah di sekolah, pemuda mengambil peranan penting dalam Sejarah Indonesia, Baik saat perjuangan, persiapan kemerdekaan, hingga kemerdekaan itu sendiri. Mulai gerakan pelajar, organisasi pemuda, bahkan proaktif saat menculik proklamator demi Proklamasi Kemerdekaan.
Bung Karno dalam orasinya yang terkenal berkata “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Kalimat tersebut jelas bukan berarti bencana karena semeru akan benar dicabut, dan dunia mengalami gempa, namun sangat diyakini bahwa anak muda memiliki semangat, kreativitas, mampu bekerja lebih efektif dan efisien.
St. Ignatius Loyola menulis buku Latihan Rohani yang menjadi panduan gladi rohani hingga saat ini justru saat masih muda dan awam bukan saat menjadi Imam.
Dalam sastra Jawa, ada istilah “Kebo nyusu gudel”, yang berarti orang tua belajar dari anaknya. Anak-anak diminta mengajari orang tuanya terkait teknologi. Misalnya mengoperasikan komputer, laptop, ponsel, aplikasi dan sebagainya.
Bonus Demografi dan Indonesia Emas 2045
Tahun 2020-2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu fenomena dimana penduduk usia produktif sangat besar. Usia produktif masa itu tidak lain adalah remaja kita pada saat ini. Maka munculah istilah Indonesia emas 2045 yang selalu digaungkan saat ini.
Hal ini perlu menjadi perhatian bagi berbagai kalangan. Pemerintah dengan kebijakan dan rencana strategis dari berbagai bidang, politik, kesehatan, pendidikan, pariwisata, industri, hingga Provinsial Jesuit Indonesia. Hal ini penting supaya bonus itu menjadi hal yang menguntungkan dan bukan malah menjadi bencana.
IKAMI sebagai komunitas dan organisasi yang besar sebagai wadah Alumni Kolese Mikael juga harus sadar dan mampu menanggapi secara relevan akan situasi ini. Jumlah lulusan baru baik SMK Mikael, Atmi Solo maupun Cikarang, Semakin bertambah dibanding tahun sebelumnya. Maka wadah untuk Alumni Muda sudah bersifat penting dan mendesak saat ini.
Inigo Youth Wings IKAMI
Dalam lingkup nasional (AAJI) dan dunia (WUJA), juga telah dibentuk wadah serupa dengan istilah Youth Wings, IKAMI juga mengadopsi hal itu dengan nama yang serupa “Inigo IKAMI Youth Wings”. Inigo diambil dari nama kecil santo Ignatius.
Anak muda jelas memiliki karakter yang khas. Tidaklah heran apabila cara pandang, cara berpikir dan selera mereka berbeda dengan mereka yang sudah senior. Sangatlah berbeda dari aspek apapun, teknologi, gizi, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Maka sebetulnya kurang pas apabila senior membanding bandingkan jamannya dengan jaman sekarang.
Maka alumni muda harus diwadahi secara khusus dengan bimbingan yang cura personalis. Supaya wadah ini bisa menjadi tempat memproduksi anak muda yang berkarakter dan siap untuk menghadapi tantangan.
Inigo Youth Wings digagas dan dibentuk tahun 2023, dengan tujuan jangka pendek dan panjang. Diperuntukkan bagi alumni yang berusia maksimal 30 tahun. Indonesia akan menjadi tuan rumah konggres WUJA 2026 di Jogjakarta. Harapan besar supaya Inigo Youth Wings mampu berkolaborasi dengan Youth Wings AAJI dan Youth Wings WUJA.
AMDG
Gregorius Windin