SMK MIKAEL.

Kenapa Harus SMK Mikael?

Pentingnya Memilih Sekolah yang Tepat di Era Modern

Kenapa harus SMK Mikael? – Seiring berkembangnya jaman, cara pandang manusia tentang kebutuhan dan pemenuhannya mengalami pergeseran. Jika di jaman simbah-simbah kita dulu, yang termasuk kebutuhan primer adalah sandang dan pangan (atau dibalik, pangan dan sandang). Sedangkan di jaman bapak-ibu kita, yang termasuk kebutuhan primer adalah sandang, pangan, dan papan. Untuk saat ini mungkin cara pandangnya juga sudah berbeda. Bisa jadi saat ini yang masuk dalam kategori kebutuhan primer adalah sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.

Karena pendidikan saat ini merupakan kebutuhan primer, maka orang tua perlu selektif dalam memilih sekolah untuk anak-anak mereka. Untuk anak-anak, mestinya perlu diberikan pendidikan yang terbaik, perlu dipilihkan sekolah yang terbaik. Sayangnya, situasi pendidikan di Indonesia saat ini seperti sedang terbelah. Pendidikan di Indonesia terbelah antara yang dikelola oleh pemerintah (kita beri saja nama, sekolah negeri), dengan pendidikan yang dikelola yayasan (kita beri saja nama, sekolah swasta). Pada dasarnya semuanya memiliki tujuan yang baik, yakni ikut terlibat mencerdaskan bangsa. Namun dalam pemahaman masyarakat awam saat ini, perbedaannya ada pada sekolah gratis untuk sekolah negeri versus sekolah berbayar untuk sekolah swasta.

Praktek Mesin CNC - Sumber foto www.smkmikael.sch.id
Praktek Mesin CNC - Sumber foto www.smkmikael.sch.id

Jadi Insan Seutuhnya, Hidup Bagi Sesama

SMK Mikael Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan vokasi yang dikelola oleh Yayasan Karya Bhakti, tentu tidak bisa mengandalkan subsidi dari pemerintah sepenuhnya (atau sederhananya, tidak bisa menyelenggarakan pendidikan gratis). Namun seperti halnya slogan Provinsi Jawa Timur, “Jer Basuki Mawa Beya”, setiap keberhasilan tentu membutuhkan pengorbanan (termasuk dalam hal keuangan).

Untuk itulah, meskipun tergolong dalam sekolah berbayar, SMK Mikael tetap mengusahakan untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para siswa/siswi, dan orangtuanya. Maka menjatuhkan pilihan kepada SMK Mikael sebagai tempat sekolah untuk para siswa dan siswi tentu perlu pertimbangan matang, karena yang menjadi “harapan” sekaligus “jaminan” adalah masa depan mereka.

Hal yang menjadi keunggulan dari SMK Mikael sebagai salah satu kolese yang dikelola oleh para imam dari Serikat Jesus, adalah menyelenggarakan pendidikan yang holistik. Pendidikan holistik ini tentunya menyentuh semua aspek pada para siswa dan siswinya, antara lain head, heart, and hand. Itulah mengapa SMK Mikael memiliki nilai-nilai dasar (core values) yang sama dengan kolese Jesuit lain di seluruh dunia, yaitu 4C (Competence, Conscience, Compasssion, and Commitment). Nilai-nilai yang ditanamkan kepada para siswa dan siswi ini tentunya ingin membentuk mereka sesuai tujuan pendidikan nasional Indonesia yaitu membentuk manusia seutuhnya (insan kamil).

Tidak cukup sampai di situ, SMK Mikael juga berhasrat agar para siswa dan siswinya tidak hanya menjadi manusia seutuhnya, tetapi juga menjadi manusia yang berguna bagi sesama (to be men and women for others), dan hal ini juga ditemukan dalam petikan lirik Mars Mikael yang berlirik “jadi insan seutuhnya, hidup bagi sesama”.

smk mikael juara basket
SMK Mikael Juara Basket Liga Solo - Sumber foto www.smkmikael.sch.id

Kompetensi dan Pendidikan Karakter

Dari segi kurikulum, SMK Mikael menyediakan kurikulum yang senantiasa diselaraskan dengan kebutuhan industri Melalui kompetensi dalam kegiatan praktik dan kolaborasi yang erat dengan alumni dan industri agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan tuntutan dunia kerja. Didukung oleh lingkungan industri manufaktur seperti Bengkel Produksi, PT ATMI Solo, ATMI IGI, dan PT ATMI Duta Engineering sebagai pembiasaan dan pengenalan budaya kerja dalam industri.

Para siswa dan siswi dibekali keterampilan dan pengetahuan terkini yang memungkinkan siswa-siswi untuk bisa langsung langsung beradaptasi dan berkontribusi secara efektif di dunia kerja maupun melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya setelah lulus.

Dari segi pendidikan karakter, SMK Mikael mengupayakan agar para siswa dan siswinya berkembang dalam segi karakter sesuai dengan profil lulusan SMK Mikael yaitu menjadi pribadi yang gembira, bisa diterima orang lain, tegas dalam prinsip, mampu bekerjasama, memiliki relasi yang mendalam terhadap Tuhan dan sesama, serta mampu memimpin diri sendiri maupun orang lain yang memenuhi dimensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang diwujudkan dalam 4C (Competence, Conscience, Compassion, and Commitment). Selain itu, para siswa dan siswi juga dibekali dengan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Maka, kegiatan-kegiatan kesiswaan di SMK Mikael diatur sesuai kebutuhan para siswa dan siswi sebagai berikut :

  1. Sarasehan kelas, diadakan di semua tingkat (kelas X, XI, dan XII).
    Kegiatan sarasehan kelas di semua tingkat bertujuan untuk membangun suasana kelas yang kondusif. Maka perlu diadakan sarasehan dalam bentuk dialog yang melibatkan seluruh warga kelas, wali kelas, dan Tim Kesiswaan.
  2. Self and Group Leadership/ Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD), diberikan di kelas X.
    Kegiatan LKTD bertujuan agar siswa dan siswi mampu memimpin diri sendiri dan mampu memimpin di dalam kelompok. Maka kegiatan ini dikemas dalam bentuk perjalanan dan permainan (journey and games) yang dilaksanakan selama 2 hari 1 malam.
  3. Social Leadership / Latihan Kepemimpinan Tingkat Madya (LKTM), diberikan di kelas XI.
    Kegiatan LKTM bertujuan agar siswa dan siswi mampu memiliki kepemimpinan dalam berelasi dengan orang lain, di luar kelompok mereka. Untuk itulah mereka dikirimkan ke TK dan SD selama 5 hari, berdinamika bersama lingkungan pendidikan di tempat penugasan mereka yang terdiri dari guru, siswa, dan orangtua.
  4. Compassion Week, diberikan di kelas XI.
    Kegiatan Compassion Week bertujuan agar siswa dan siswi memiliki belarasa (compassion) kepada mereka yang tersisih atau disisihkan dalam Masyarakat. Maka mereka dikirimkan ke tempat karya sosial selama 5 hari untuk berdinamika bersama mereka. Tempat karya sosial tersebut antara lain Sekolah Luar Biasa (SLB), Panti Wredha, Panti Asuhan Cacat Ganda (PACG), dan tempat rehabilitasi mental Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
  5. Retret / Gladi Rohani, diberikan di kelas XII.
    Sedangkan retret atau gladi rohani memberikan kepada para siswa kelas XII untuk mengolah diri secara rohani, sesuai agama masing-masing, agar semakin mantap dalam memilih keputusan setelah lulus dari SMK Mikael, apakah akan bekerja, studi lanjut, maupun berwirausaha. Lebih dalam lagi, dalam kegiatan ini juga diberikan kesempatan untuk melihat diri sendiri lebih objektif, sehingga keputusan yang dipilih nantinya merupakan keputusan yang timbul dari diri sendiri secara bebas merdeka.

Sarasehan Kelas X - Sumber foto www.smkmikael.sch.id
Sarasehan Kelas X - Sumber foto www.smkmikael.sch.id

Gladi rohani menjadi sebuah “pemantik” dalam penentuan pilihan setelah menyelesaikan pendidikan di SMK Mikael. Karena setelah lulus, alumni akan diberikan banyak pilihan. Bagi mereka yang ingin berkarir dan bekerja, lowongan untuk karyawan baru sudah tersedia.

Bagi mereka yang ingin melanjutkan studi, berbagai macam perguruan tinggi (baik negeri maupun swasta) sudah menunggu. Bagi yang ingin merintis usaha sendiri (berwirausaha), juga terbuka lebar kesempatannya, apalagi banyak usaha yang sudah dirintis oleh orang-orang muda. Alumni SMK Mikael juga tersebar di seluruh Indonesia, bahkan di dunia.

Ikatan Keluarga Alumni Mikael (IKAMI) menjadi tempat berkumpulnya alumni dengan berbagai macam profesi, dan di berbagai lokasi. Alumni Mikael mampu diterima di berbagai bidang, karena dalam proses pendidikan yang mereka jalani, mereka mudah beradaptasi di lingkungan yang baru. Dengan pendidikan holistik yang didapatkan, mampu mengasah kecerdasan, kedalaman hati nurani, dan kemampuan berbelarasa.

Baca Juga: 5 Faktor Utama yang Harus Dipertimbangkan saat Memilih SMK

SMK Mikael Bukan Kawah Candradimuka

Ilustrasi pendidikan di SMK Mikael mungkin bukanlah seperti kawah Candradimuka, yang melahirkan tokoh sakti seperti Raden Gathotkaca dalam pewayangan Jawa, dengan otot kawat balung wesi. Pendidikan di SMK Mikael tidak bertujuan untuk menghasilkan orang-orang sakti nan hebat seperti Raden Gathotkaca (yang ternyata juga bisa dikalahkan oleh Adipati Karna).

Pendidikan di SMK Mikael lebih tepat diilustrasikan seperti seperti pengalaman Ignatius di Benteng Pamplona. Dalam peristiwa tersebut, Ignatius digempur kakinya. Namun peristiwa ini menjadi titik balik baginya untuk melihat semuanya secara baru. Pengalaman digempur dan dikuatkan ini mungkin lebih tepat sebagai ilustrasi bagi para siswa dan siswi dalam menjalani proses pendidikan di SMK Mikael. Dalam berbagai gempuran-gempuran ketika menjalani proses pembelajaran, ada Allah yang hadir memberi kekuatan dan pencerahan, sehingga para siswa dan siswi memiliki cara pandang yang baru terhadap proses pendidikan yang mereka jalani.

Pada akhirnya, orangtua yang baik tentu akan memilih sekolah yang baik untuk putra dan putrinya. Dan mendaftarkan putra dan putri kita ke SMK Mikael merupakan pilihan terbaik. Mari kita ikut terlibat dalam memberikan informasi tentang SMK Mikael kepada sanak-saudara, maupun orang-orang yang kita kenal. Sehingga merekapun bisa ikut merasakan proses pendidikan yang dulu pernah kita rasakan, dan menjadi generasi-generasi yang meneruskan kiprah kita selanjutnya.

Alexander Arief
Guru & Sub Pamong SMK
Mikael 39

Bagikan Artikel ini

Dapatkan Buku Ab Initio Ad Esse

Cerita IKAMI

Artikel IKAMI

Pendaftaran Berhasil

Salam Mikael!
Terimakasih Sudah Mendaftar NostalGila IKAMI 2024
Data dan bukti bayar Anda akan diverifikasi. Jika ada kesalahan data, panitia akan menghubungi anda dalam waktu dekat.